Saatnya Dibuka Jenjang Pendidikan Tinggi Geothermal

23-06-2014 / KOMISI VII

Menghadapi  pemanfaatan energy geothermal  (panas bumi) di masa yang akan datang, sudah saatnya dibuka jenjang pendidikan tinggi baik Strata (S1)  atau Diploma (D3) geothermal. Prospek  pemanfaatan energy panas bumi  kedepan  cukup besar sehubungan dengan subsidi migas yang membengkak dan cadangan yang makin menipis, sehingga harus beralih ke panas bumi.

Demikian mengemuka saat Tim Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR dipimpin Jamaludin Karim mengadakan kunjungan ke  PLTP Lahendong 1 dan 2 di Sulut, Jumat pekan lalu.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energi Hadi Karyono  mengakui dalam  hal penyiapan sumber daya manusia ( SDM) memang tenaga yang disiapkan oleh kalangan perguaruan  tinggi tidak banyak. Pasalnya pendidikan khusus di bidang geothermal  terurtama di level operator tidak ada  sehingga menjadi hambatan bagi opersional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

Harapan kita ke depan kalau di minyak ada akademi migas (AKA Migas), mudah-mudahan ke depan ada akademi  geothermal. Ini perlu support dari Kementerian ESDM,” katanya

Dijelaskan pula, ketika masih di Migas secara besar-besaran dilakukan  upaya untuk membesarkan AKA Migas di Cepu.   Namun dalam perkembangannya  SDM yang ada hanya itu-itu saja dan tidak berkembang.  Bahkan untuk mengembangkan geothermal sendiri sangat luar biasa , terutama pada level  operator.   “ Pendidikan formal kita tidak ada yang khusus  geothermal . Kita berharap ada AKA Migas tapi khusus bidang geothermal,” katanya lagi.

Menurut Hadi, Pertamina sudah  bekerja sama dengan Undip Semarang, dengan harapan ada pendidikan D 3 atau S1 Geothermal, namun kelihatanya masih jauh.  Akibatnya, sekarang orang yang bekerja di PLTP masih itu-itu saja sehingga  banyak pegawai Geothermal yang pensiun, lalu ditarik kembali

Menanggapi hal ini Ketua Tim Komisi VII Jamaludin Karim mendukung dibukanya jenjang pendidikan tinggi geothermal.  Prospek ke depan sangat baik sehingga perlu diinformasikan kepada anak-anak kita. “ SDM untuk PLTP perlu diisi oleh anak-anak kita. Ini lahan yang terbuka  luas sehingga potensinya bisa dimanfaatkan sekailgus dapat menyalurkan tenaga kerja terampil anak-anak kita sendiri ,” ia menambahkan.( mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...